Minggu, 13 Maret 2016

Tentang Zinc sebagai fungsi imun

Zinc adalah suatu mineral esensial yang secara alami terdapat pada beberapa makanan . Pada tubuh manusia, zinc memiliki peran penting dalam metabolisme sel. Zinc juga berperan dalam fungsi imun, sintesis, penyembuhan luka, sintesis DNA dan pembelahan sel. Selain itu zinc juga dikenal sebagai mineral yang mendukung tumbuh kembang normal selama masa kehamilan, masa bayi, anak dan remaja. Ketepatan manusia dalam merasakan bau dan rasa juga tidak lepas dari pengaruh zinc.
Zinc bukan hanya terdapat pada makanan tertentu maunpun suplemen, namun zinc juga terdapat pada ASI Ibu. ASI memerikan kecukupan zinc (2 mg/hari) untuk 4-6 bulan pertama kehidupan, sedangkan rekomendasi jumlah zinc untuk usia 7-14 bulan adalah 3 mg/hari. Oleh karena itu bayi usia 7-14 bulan perlu mengonsumsi makanan sesuai umur yang mengandung zinc. Kecukupan zinc akan meningkatkan rata-rata pertumbuhan  pada bayi dan anak yang mengalami gangguan pertumbuhan ringan sampai sedang atau bahkan sampai perawakan pendek yang mengalami kekurangan zinc.
Kekurangan zinc ditandai dengan gangguan pertumbuhan, hilangnya nafsu makan, dan kegagalan fungsi kekebalan tubuh. Pada keadaan berat, kekurangan zinc akan menyebabkan kerontokan rambut, diare, keterlambatan maturitas seksual, impotensi, hipogonadisme pada laki-laki, dan lesi pada mata kulit, kehilangan berat badan, hambatan penyembuhan luka, rasa kecap tidak normal, kelainan mental.
Sumber Zinc

Makanan
Berat
Ukuran Rumah Tangga (URT)
Zinc (mg)
Daging sapi rebus cincang
15 g
1 sdm
1
Hati sapi rebus cincang
15 g
1 sdm
0.9
Kuning telur rebus lumat
1 kuning telur besar
0.5
Keju Cheddar
15 g
1/2 potong
0.4
Daging ayam rebus cincang
15 g
1 sdm
0.3
Tempe
20 g
1/4 potong
0.4
Tahu kukus lumat
20 g
1 sdm
0.3
Bayam rebus cincang
45 g
1/4 mangkok
0.3
Kismis tanpa biji (cincang)
30 g
0.1









Zinc dan kesehatan fungsi imun (kekebalan tubuh)
Kekurangan zinc ringan sampai sedang akan menyebabkan kegagalan fungsi sel-sel makrofag dan netrofil, sel natural killer dan aktifitas komplemen.  Kekurangan zinc yang berat menyebabkan penekanan fungsi imun. Seseorang yang kadar zinc nya rendah akan terjadi penurunan proliferasi limfosit. Keadaan tersebut akan membaik dengan menambah zinc dalam tubuh.
Penyembuhan Luka
Zinc membantu memelihara integritas kulit dan membrane mukosa.  Contoh pada pasien dengan luka di kaki, biasanya metabolisme tidak normal dan kadar zinc rendah. Luka ini akan membaik dengan pemberian zinc.
Diare
Tingginya angka kematian bayi dan anak pada negara berkembang berhubungan dengan diare akut. Kekurangan zinc beresiko meningkatkan kepekaan terhadap infeksi seperti diare pada bayi dan anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak gizi buruk dengan diare lalu diberi zinc 4-40 mh per hari, akan mengalami perpendekkan masa diarenya.
Kelebihan zinc dapat meyebabkan terjadinya keadaan akut dan kronis. Reaksi yang akutadalah mual, muntah, kehilangan nafsu makan, kram perut, diare dan sakit kepala. Reaksi kronis adalah rendahnya kadar copper, gangguan fungsi besi, pengurangan fungsi kkebalan tubuh dan penurunan HDL, serta kerentanan terhadap infeksi saluran kemih.
Sumber :
–          Prof. dr. M. Juffrie, Ph.D, Sp.A(K), 2012. Peranan Zinc untuk mendukung Tumbuh Kembang Optimal sebagai Investasi Kualitas Hidup di Masa Depan. Artikel Buletin Srikandi. Sari Husada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar